Menurutnya, walau daerah yang dievakuasi adalah asal babi-babi kawin silang tersebut, para babi hibrida kemudian berkembang biak dengan babi hutan. Seperti yang dikatakan oleh Prof Shingo Kaneko dari Institut Radioaktivitas Lingkungan Universitas Fukushima, "Gen invasif itu menghilang, dan situasi alaminya kembali."